MAKALAH
PASAR OLIGOPOLI
Disusun
OLEH
MUHAMMAD NURSALIM
NIM AK.11.02.017
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
STIE
YAPIS DOMPU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat,taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan penuh tanggung jawab
dan berkat bimbingan dari Dosen
pengajar serta makalah ini berisi
tentang PASAR OLIGOPOLI ,
Makalah ini dibuat
sesuai dengan pembahasan mengenai judul makalah yang dibuat. namun demikian tidak
tertutup kemungkinan masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu segala
saran dan masukan dari semua pihak yang
membaca atau pengguna untuk menyempurnakan di edisi selanjutnya.
Dompu, 11 Januari 2015
Penyusun
MUHAMMAD NURSALIM
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
..............................................................................1
1.1 Perumusan
Masalah .......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Oligopoli...............................................................2
2.2 Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli.........................2
2.3 Ciri – Ciri Pasar
Oligopoly...................................................................3
2.4 Sifat- sifat pasar oligopoly...............................................................4
2.5 Faktor-faktor
Penghambat Pasar Oligopoli ........................................4
2.6 Kelebihan Dan Kelemahan
Pasar Oligopoli
.....................................5-6
2.7 Macam – Macam Pasar
Oligopoli.....................................................7
2.8 Hubungan Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar
Oligopoli.....
.7
2.9 Model
Oligopoli..............................................................................9
2.10
Dampak Positif dan Negatif Pasar Oligopoli.................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
BAB
I
PENDHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pasar merupakan suatu tempat dimana
bertemunya penjual dan pembeli guna melakukan transaksi secara langsung maupun
tak langsung. akan tetapi, pasar tidak selamanya selalu diartikan sebagai pasar
dimana tempat penjual yang selalu berdampingan. Karena pengertian diatas
hanyalah pengertian luas dari pasar pada umumnya. pasar kadangkalanya diartikan
hanya ada seorang atau sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar
tersebut. Karena dari beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari
beberapa jenisnya. untuk itulah kami akan membahas salah satu bentuk pasar
tersebut yaitu pasar oligopoli.Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi
berada di pasar
oligopoli mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai
bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan
harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidakada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidakada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
B. Rumusan
Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam
karya tulis ini adalah mengenai pasar oligopoli, dan segala hubungan mengenai
pasar oligopoli ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar
Oligopoli
Istilah Oligopoli
berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual.
Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis
barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling
sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup
panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam
karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan
bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih
dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin
Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples
mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori
tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga
kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli
lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi
oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli
adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan
barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar
oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis
dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar
yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang
sejenis
2.2 Faktor-faktor Penyebab
terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di
dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi).
Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi.
Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi
ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi
yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima
pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat
kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin,
umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi
padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk
masuk (barriers
to entry) bagi perusahaan pesaing.
Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya
(persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli
ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan
dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan
yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri.
Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu
bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak
banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
2.3 Ciri
– Ciri Pasar Oligopoly
a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas
sekelompok kecil perusahaan.
Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang
menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil.
Para perusahaan raksasa tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Sifat ini
menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam
mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling
memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar
oligopoli.
b.
Barang yang diproduksi adalah barang
yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen,
dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu.
Barang yang diproduksi pada pasar ini ada
kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang
mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan).
Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak.
Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil, industry
rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan
sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d.
Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah
lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
h. Advertensi (periklanan) sangat penting dan
intensif.
Untuk menciptakan brand
image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran
iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima
oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam
menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah
perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan
produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
i. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli
ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
j.
Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli
ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu
stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil
terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup
menghasilkan keuntungan.
2.4 Sifat- sifat pasar oligopoly
:
Ø Harga produk yang dijual relatif sama
Ø Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
Ø Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
Ø Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
2.5 Faktor – Faktor Penghambat Pasar Oligopoli
a.
Hak paten yang tidak
memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang
yang
sama.
b.
Modal yang di butuhkan
terlalu besar, para pengusaha enggan untuk
menanggung
risiko yang besar.
c.
Perusahaan lama telah
terkenal sehingga sulit untuk tersaingi
sehingga
menimbulkan risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah
lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk
menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan
tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat
memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual
produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para
pendatang baru.
e.
Ongkos
produksi yang berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas
adalah ongkos produksi perunit berbeda sebagai akibat dati tingkat (jumlah)
produksi berbeda. Di samping itu ongkos produksi dapat pula berbeda pada
tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, ongkos
produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru lebih tinggi dari
yang dikeluarkan perusahaan lama.
2.6. Kelebihan
Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
1. Kelebihan
pasar oligopoli
a. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan
produk, secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang
mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan.
b. Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan produk.
Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian - penelitian akan
banyak terjadi ,contohnya penelitian tentang minat pembeli yang banyak membeli
dari perusahaan lain di banding dengan perusahaan kita , ini merupakan
penelitian untuk pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar dapat
menarik pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang
dimiliki.
c. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual.
Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat
berpengaruh karena bisa saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat
membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan produk lain dari
perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam
halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal
dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
d. Adanya penerapan teknologi baru
Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi
terbaru sangatlah bermanfaat, jika teknologi yang semakin berkembang tidak
diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan
lain yang memberi penerapan teknologi terbaru.
2.
Kelemahan pasar oligopoli
a. Menciptakan ketimpangan distribusi
pendapatan
Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan
distribusi pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan
banyak sekali peminatnya lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya yang
mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula. sedangkan perusahaan yang
kurang di minati pembeli otomatis akan mendistribusikan barang dangangnya dalam
jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan yang kecil.
b. Harga yang stabil dan terlalu tinggi
bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang
harga yang mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak
peminatnya oleh karena itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini
sangat jarang menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak
berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
c. Bisa timbul pemborosan biaya produksi
apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang Didalam pasar oligopoli
ini timbul pemborosan akibat biaya produksi yang besar namun pemasukan tidak
seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama dengan
perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan
perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua perusahaan
yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun
biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan
tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
4. Bisa timbul
eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik
faktor produksi
Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli
dan pemilik faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung
memihak terhadap pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan
yang baru memulai eksistensinya kurang minat dari pembeli.
5. Sulit ditembus /
dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung
dalam usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga
sangat sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat
dari pembeli
6. Bisa berkembang ke
arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah
monopoli jika sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini
mengebabkan monopoli
perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin
produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini
berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak
peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain
yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan
ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang
belum di miliki oleh perusahaan ini.
2.7. Macam – Macam Pasar Oligopoli
a. Oligopoli
murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan bahan mentah
atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik
b.
Oligopoli Diferensial adalah
menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
2.8.Hubungan
Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar
oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama
juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,
yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive
Oligopoly)
Persaingan antar
perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan jumlah
produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan
jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat
beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan
tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu
sebagai berikut :
1) Bila terdapat satu
perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar harga jual
produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya,
maka biasanya langkah ini akan diikuti oleh
pesaing dengan menurunkan harga jual produknya
2) Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual
produknya tanpa menambah jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai
pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan
cara menurunkan harganya semata atau menurunkan harga dengan cara menjual lebih
banyak produknya di pasar.
3) Bila satu perusahaan menaikkan harga jual
produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga ataupun
dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak
akan mengikutinya.
Contoh
yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini
sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru
yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terja dinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industry telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terja dinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industry telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat
atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen
untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat
mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi
ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas.
Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler
sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang mahal
mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif
cukup murah untuk
pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin
terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak
pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih
murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek
monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing.
Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing
dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
2.9. Model Oligopoli
Begitu
kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan
berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada
satu pun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Berikut
ini akan disampaikan beberapa model oligopoli yang dikembangkan oleh para
ekonom.
a.
Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)
Model
ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau ada
produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan
kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan
harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas
pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan
tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal
ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli
tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan
menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah
perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling
mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan).
b.
Model Cournot (Cournot Model)
Model
Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang
ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model
ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, ,aka
perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan
pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya
terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya
terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara
jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan
pasar.
a. Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg
diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai
pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower).
Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk
menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan
maksimum. Atas dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan
pemimpin ini, perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada
model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah
tingkat outputnya.
b. Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model)
Model perusahaan dominan
adalah pengembangan lebih lanjut dari model Stackelberg. Dalam model ini juga
terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar serta
perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa
perusahaan-perusahaan pengikut tidak bereaksi mengikuti model Cournut,
melainkan mereka bereaksi seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing
sempurna. Dengan demikian perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai
penerima harga (price taker), yaitu akan menerima berapapun harga yang
ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan output pada kondisi
dimana marginal costnya sama dengan tingkat harga.
2.10. Dampak
Positif dan Negatif Pasar Oligopoli
a. Dampak Positif Pasar Oligopoli
Ø Karena keuntungan yang besar maka
dapat menciptakan inovasi yang
sangat
berguna bahkan lebih baik dari monopoli.
Ø Oligopolis biasanya menggunakan sebagian dari kentungan
mereka
untuk Penelitian dan Pengembangan sehingga
memberi dampak positif
bagi kemajuan teknologi
b. Dampak Negatif Pasar Oligopoli
Ø Kemungkinan adanya keuntungan yang
terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangka panjang.
Ø Kemungkinan adanya ketidak efisienan
produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC minimum.
Ø
Kemungkinan
adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun
buruh seperti kasus
monopoli.
Ø
Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering
dikatakan menunjang adanya
inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro
BAB III
KESIMPULAN
Pasar oligopoli merupakan suatu
struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan
barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah
barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda
corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar
tertentu, terdapat banyak pembeli di pasar, barang yang diproduksi adalah
barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen,
dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, hambatan untuk masuk
dalam industri cukup tangguh, melakukan promosi dengan iklan atau penggunaan iklan
sangat intensif, dan hanya ada beberapa penjual.
Kelebihan dan kekurangan pasar
oligopoli adalah adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi, dan
Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam
hal harga dan kualitas barang. dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki
pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga
sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan
yang memiliki hak
paten
atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk
memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan
menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang
seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan
lain tidak bisa memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara
perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan
masyarakat.
No comments:
Post a Comment