“EKONOMI MENEJERIAL”
Disusun
OLEH
MUHAMMAD
NURSALIM
NIM AK.11.02.017
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
YAPIS DOMPU
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Sesungguhnya
segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta
ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita
serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-Nya pula, alhamdulillah kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah “EKONOMI
MENEJERIAL” sebagai tugas Individu.
Akhirnya
kami mohon maaf atas kurang atau lebihnya dalam makalah ini, dan kami berharap makalah
yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya.
Dompu , Maret
2015
MUHAMMAD
NURSALIM
BAB
I
PEMBAHASAN
GAMBARAN
UMUM BENTUK - BENTUK PASAR
Kehidupan manusia tidak bisa lepas
dengan kegiatan ekonomi dan selalu dihubungkan dengan pasar. Pasar yang
melingkari kehidupan ini memiliki arti penting. Hal ini dapat diketahui karena
dalam pasar terdapat penawaran dan permintaan. Telah diketahui bahwa pasar
merupakan tempat untuk bertemunya pembeli dengan penjual. Dalam pertemuan
tersebut akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan menghasilkan sebuah
aktivitas ekonomi. Dalam pembagian strukturnya, pasar dibagi menjadi dua
kategori, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Dalam pasar persaingan sempurna memiliki
ciri yang berhubungan dengan adanya jumlah pembeli dan penjual yang banyak,
produk yang diperjual belikan bersifat homogen, penjual dan pembeli yang bebas
keluar masuk pasar, informasi pasar yang bersifat sempurna, dan harga terbentuk
di pasar. Produk yang diperjual belikan di dalam pasar persaingan sempurna ini
bersifat homogen, hal ini juga akan mempengaruhi kepuasan yang akan di dapat
oleh konsumen karena dalam hal ini konsumen tidak perlu mengetahui siapa produsennya.
Selain itu, dalam pasar persaingan sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak
terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor
produksi (ahim.staff.gunadarma.ac.id). Pasar persaingan sempurna ini dapat
ditemui dalam pasar tradisional karena sudah menjadi hal umum yang harus
diketahui bahwa terjadinya pasar persaingan sempurna hanya akan berpengaruh
terhadap barang-barang yang bersifat mendasar (kebutuhan primer).
Pasar persaingan tidak sempurna merupakan
pasar yang produknya bersifat heterogen dan pembeli dan penjual memiliki
pengaruh terhadap perubahan harga (Lieberman & Hall 2003, 55). Dalam
persaingan pasar tidak sempurna dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu
monopoli-monopsoni, oligopoli-oligopsoni, dan pasar persaingan monopolistik
(masud.lecture.ub.ac.id). Namun, kali ini dalam persaingan pasar tidak sempurna
akan membahas mengenai pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan
monopolistik.
Pertama, pasar monopoli merupakan pasar yang
hanya memiliki satu penjual (Guell 2008, 68). Dalam pasar monopoli ini yang
menentukan harga ialah penjual karena penjual disini bersifat price maker,
contoh Consolidated Edison. Kedua, pasar oligopoli merupakan pasar yang
memiliki karakteristik memiliki beberapa penjual. Model pasar seperti ini dapat
ditemui dalam bentuk pasar yang terlibat dalam bidang komunikasi, contohnya
Verizon, AT&T, dan lain-lain. Terdapatnya contoh dalam bidang komunikasi
ini dapat dilihat bahwa dalam bidang komunikasi, produsenlah yang menentukan
harga, namun dalam hal ini harga yang dikeluarkan tidak memliki perbedaan yang
begitu mencolok (Guell 2008, 69). Ketiga, pasar persaingan monopolistik
merupakan pasar yang memiliki banyak penjual dan terdapat persaingan harga yang
begitu mencolok dan terjadi di antara para penjual. Terdapat perbedaan tersebut
karena adanya pengaruh dari supply dan demand untuk produk-produk
yang disebarkan. Hal ini dapat dilihat pada persaingan pasar yang terjadi dalam
perluasan junk food atau fast food. Perluasan pasar ini dilihat
dalam adanya perbedaan harga yang nantinya akan mampu menarik perhatian dari
konsumen (Guell 2008, 69).
Terdapatnya pasar persaingan sempurna maupun pasar persaingan tidak sempurna
dapat memberikan perbedaan yang jelas untuk dipahami. Dalam pasar persaingan
sempurna adanya perubahan harga ini tidak ditentukan oleh produsen maupun
konsumen. Namun, berbeda halnya dalam pasar persaingan tidak sempurna karena
harga yang terdaftar dalam pasar dipengaruhi dari adanya kekuatan yang dimiliki
dari produsen dan konsumen. Kekhasan masing-masing pasar memberikan perbedaan
yang mampu memberikan alasan bahwa hal yang terjadi tersebut juga dipengaruhi
dari berapa banyak produsen dan konsumen yang terlibat di dalamnya
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
1.
Pengertian
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat
didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
1.
Ciri-ciri pasar persangan
Sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar
persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan dibawah ini :
Perusahaan
adalah pengambil harga
Pengambil
harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar
tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan
dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang
berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan
produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil peranannya
didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah
produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari
keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
Setiap
perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya
perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut,
langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang
ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan
mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak
terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain secara
keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan
untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
Menghasilkan
barang serupa
Barang yang
dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang
dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata
diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya. Barang seperti itu
dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang
yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya
sama sekali.
Terdapat
banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan
perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi
dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan
adalah relative kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan
di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat
sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,.
Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau
menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak
mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.
Pembeli
mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga
dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan
pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku
dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak
dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di
pasar.
2.
Kebaikan dan keburukan pasar
persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan
pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari
pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan
diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi
produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang
pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang
paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak
gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien
adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus
dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara
keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah,
yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu
industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai
tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling
minimal.
b. Efisiensi
Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi
alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya
keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau
belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila
dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi
harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal.
Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi dalam persaingan sempurna
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas
akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan
dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini
akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan
demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam
jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan
sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang
keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai
didalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan
kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu
akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1.
Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna
teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya
suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari
mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah
keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena
walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan
biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat
demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini
menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan
teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan
seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
2.
Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan
yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya.
Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat
efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
3. Membatasi
pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan
perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang
terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya
dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi
dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak
dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak
selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat
mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan
teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak
distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian
sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana
bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi
pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan
secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
II . PASAR MONOPOLI
1. Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk
pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
2.
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Ciri-ciri dari pasar monopoli antara
lain:
1.
Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Sifat ini
sudah secara jelas dilihat dari definisi monopoli di atas, yaitu hanya ada satu
saja perusahaan dalam industri tersebut. Barang atau jasa yang dihasilkannya
tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain,
kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut.
2.
Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang yang
dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapatdigantikan oleh barang lain
yang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang
dapat menggantikan barang tesebut.
3.
Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
Sifat
inimerupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghidarkan berlakunya
keadaan yang seperti itu. Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan dalam pasar
monopoli.
Ada yang
bersifat legal yaitu dibatasi dengan undang-undang. Ada yang bersifat teknologi
yaitu teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada
pula yang bersifat keuangan yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
4.
Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Karena
perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar maka,
perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang
dikendakinya.
5.
Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Karena
perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak
perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Walau bagaimanapun
perusahaan monopoli dering membuat iklan. Iklan tersebut bukalah bertujuan
untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
3.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENIMBULKAN MONOPOLI
Terdapat tiga faktor yang dapat
menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor
tersebut adalah:
1. Perusahaan
Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki oleh
Perusahaan Lain.
Salah satu
sumber penting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatau sumber daya yang
unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan
air minum di suatu kota adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli
yang memiliki sumber daya yang unik.
2. Perusahaan
Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi (Economies of Scale)
hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.
Di dalam abad
ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan
ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang
efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi
hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar.
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala
ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar
jumlahnya.
Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai
keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir
menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai
akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan
harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang
sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan
baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu
berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang
diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah
atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam
perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik, perusahaan
air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.
3. Monopoli
Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi Hak
Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut
Di dalam
undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-parusahaan
terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli.
Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :
1. Peraturan paten dan hak cipta
Perkembangan ekonomi yang pesat terutama menimbulkan oleh
perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan
waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan
pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan
apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah dicontoh atau dijiplak oleh
perusahaan lain.
Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk
menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah
pemerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Hak cipta atau copy
rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan suatu jaminan hukum
untuk menghindari penjiplakan.
2. Hak usaha eksklusif
Apabila skala ekonomi hanya diperoleh setelah perusahaan
itu mencapai tingkat produksi sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan
dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala
ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan
harga rendah. Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah
harus menjalankan dua langkah :
a. Memberikan
hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan tertentu.
b. Menentukan
harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang diproduksikan.
Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit listrik dan
angkutan kereta api.
Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai
perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara
maksimum. Sebagai akibatnya setiapa perusahaan akan menetapakan harga / tarif
yang tinggi ke atas barang / jasa yang dihasilkannya. Untuk menghindari agar
perusahaanh tidak mengambil tindakan yang seperti itu pemerintah, di samping
memberikan hak monopoli akan menetapkan harga / tarif penjualan dari barang /
jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
4.
PEMAKSIMUMAN
KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI
Untuk memaksimumkan koperasi ada dua
hal yang harus dilakukan, yaitu:
a.
Biaya total dan hasil penjualan total
b.
Biaya marginal dan hasil penjualan marginal
2.4.1
PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN
Karena
hanya ada satu pasar dalam monopoli, maka permintaandalam industri juga dapat
dikatakan sebagai permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan barang
(makin sedikit jumlah suatu barang, makin tinggi harga barang), menyebabkan
kurva permintaan atas suatu barang adalah menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Permintaan yang ada dalam pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan
sempurna, sebagai akibat monopoli harga selalu lebih tinggi dan hasil
penjualannya marginal. Apabila harga semakin menurun, pada waktu jumlah produksi
semakin meningkat, maka :
a. Hasil penjualan
total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang
apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat produksi tertentu, pertambahan akan
negatif
b. Pada umumnya,
hasil penjualan marginal nilainya lebih rendah dari
pada harga Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat dihitung
dengan formula kuntungan = hasil penjualan marginal. Ada beberapa hal yang
perlu diketahui dalam pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan
hasil penjualan total sebagai berikut:
a. Jika
perusahaan tidak beroperasi bearti jumlah produksi = 0.
b. Biaya
marginal akan semakin rendah apabila produksi ditambah.
c. Biaya
total akan semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
5.
KEMUNGKINAN MONOPOLI
MENDAPAT UNTUNG YANG BERLEBIHAN
Banyak orang menganggap bahwa keuntungan besar merupakan
fenomena penting dalam monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan
pandangan yang kurang tepat, karena dalam monopoli juga berlaku empat
kemungkinan dalam jangka pendek seperti dalam pasar persaingan sempurna;
mendapat untung melebihi normal, untung normal, rugi masih dapat membayar
kembali biaya tetap, mengalami kerugian.
6.
KETIADAAN KURVA
PENAWARAN DALAM MONOPOLI
Di dalam perusahaan monopoli atau perusahaan besar
lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya, bersifat menurun dari
atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak
terdapat sifata hubungan yang tepat diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/
produksi oleh perusahaan tersebut.
7.
DISKRIMINASI
HARGA DALAM MONOPOLI
Untuk memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat
menggunakan diskriminasi harga. Dalam hal ini langkah pertama yang
dilakukan adalah menentukan harga tiap – tiap unit barang berdasarkan biaya
produksi yang dikeluarkan dan sifat permintaan di setiap pasar – untuk pasar
dalam dan luar negeri.
2.7.1 Syarat-syarat Diskriminasi
Harga
Adapun syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga
adalah sebagai berikut:
a. Barang tidak dapat
dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
b. Sifat barang dan jasa memungkinkan
untuk melakukan diskriminasi harga.
c. Sifat
permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar
haruslah sangat
berbeda.
d. Kebijakan
diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi
tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut
e. Produsen dapat
mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
2.7.2 Contoh-contoh
Kebijakan Diskriminasi Harga
a. Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh perusahaan
monopoli
pemerintah. Misalnya adanya tarif yang berbeda antara
tarif listrik dan tarif
listrik
perusahaan.
b. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa – jasa profesional.
c. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
8.
KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM MONOPOLI ALAMIAH
Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus
menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak
jumlahnya, berarti AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
2.8.1 Monopoli Alamiah dan
Pemaksimuman Keuntungan
Untuk memaksimumkan manfaat keuntungan dari pasar
monopoli tersebut memerlukan campur tangan dari pemerintah yang dapat menjamin
perusahaan tersebut menguntungkan masyarakat. Campur tangan tersebut dapat
dilakukan dengan mengendalikan dan menentukan harga tetap atas barang atau jasa
yang dihasilkan perusahaan tersebut. Kapasitas optimal adalah penggunaan
kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat di mana produksi mencapai
tingkat paling minimum.
2.8.2 Campur Tangan Pemerintah
2.8.2 Campur Tangan Pemerintah
Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar
monopoli, pemerintah perlu campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar,
dan dengan itu dapat meringankan konsumen barang produksi monopoli, tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menetapkan harga dan
jumlah penawaran yang mencukupi adalah dengan menetapkan harga di mana harga =
biaya rata – rata (P= AC).
9. KEBAIKAN DAN
KELEMAHAN MONOPOLI
2.9.1 Efisiensi
Kegiatan Monopoli
Penggunaan sumber – sumber daya yang tidak optimal,menimbulkan
akibat:
a.
Produksi dan penawaran barang adalah relatif dan ini meninggikan.
b.
Biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata – rata
yang optimum.
2.9.2 Perbandingan Efisiensi Monopoli
dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua
keadaan, yaitu biaya produksinya sama dan apabila biaya produksinya berbeda.
a.
Biaya produksinya sama, yaitu perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan
sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksi barang,
dan meminimumkan biaya produksi per unit.
b.
Biaya produksi berbeda yaitu kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini
hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan
sempurna adalah sama dengan monopoli.
2.9.3
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Ada berbagai
pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan teknologi dan inovasi.
Alasan – alasan dari masing-masing pendapat ini diterangkan di bawah ini:
1.
Pandangan I: monopoli tidak merangsang inovasi
Golongan yang
berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi
melandaskan keyakinannya kepada pelanggan bahwa ketiadaan persaingan
menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk melakukan perubahan.
2.
Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi
Golongan yang
berpendapat bahwa monopoli merangsang perkembangan inovasi melandaskan
alasannya sebagai berikut:
a.
Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per
unit dan meninggikan keuntungan.
b.
Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan
sumber dari terwujudnya monopoli.
2.9.4 MONOPOLI
DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Dalam monopoli
terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi, jumlah produksi lebih
rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam persaingan sempurna.
Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli berpendapat monopoli
menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
(distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata.
III.
PASAR OLIGOPOLI
1. Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani,
yaitu: Oligos Polein yang berarti: yang menjual sedikit atau
beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini,
maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa
perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau
15 perusahaan. Teori oligopoli
memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan
oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam
karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi
ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama
kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya
“Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima
puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai
banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark
bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan
sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli
merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar
Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual
yang memproduksi barang sejenis
2. Faktor-faktor Penyebab
terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis
(teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta
apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis
menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen
dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada
biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga
harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen
pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan
dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru
tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas
merupakan hambatan untuk masuk (barriers
to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly
hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda
dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam
industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal
untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang
persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan
tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit
produsen.
3. Ciri – Ciri Pasar Oligopoly
a.
Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.
Dalam
pasar oligopoly terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat
beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling mempengaruhi
satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan
dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan
sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan
sifat khusus dari pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah
barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi
standar tertentu.
Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang
yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan
aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada
pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi
adalah barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat
terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat
banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah
pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
d. Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang
menguasai pasar.
Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk
saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan
perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi
pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa
pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk
ke dalam pasar oligopoly tersebut.
f. Adanya saling
ketergantungan antar perusahaan (produsen).
h. Advertensi
(periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah
pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang
karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli,
oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang
ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang
produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan
lain atau perusahaan pesaing.
i. Sulit Dimasuki
Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli
ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding
perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun
pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual
perusahaan baru tersebut.
j. Harga Jual Tidak Mudah
Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar
tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah
berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang
diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan.
4.
Sifat- sifat pasar oligopoly
:
a)
Harga produk yang dijual relatif sama
b)
Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses
c)
Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar
d) Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
5. Faktor – Faktor Penghambat Pasar Oligopoli
a.
Hak paten yang tidak
memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang
yang
sama.
b.
Modal yang di butuhkan
terlalu besar, para pengusaha enggan untuk
menanggung
risiko yang besar.
c.
Perusahaan lama telah
terkenal sehingga sulit untuk tersaingi
sehingga menimbulkan
risiko yang besar bagi perusahaan baru.
d.
Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif
lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk
memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang
sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan
relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah
bila dibandingkan para pendatang baru.
e.
Ongkos produksi yang
berbeda antar perusahaan
Yang dijelaskan diatas
adalah ongkos produksi perunit berbeda sebagai akibat dati tingkat (jumlah)
produksi berbeda. Di samping itu ongkos produksi dapat pula berbeda pada
tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, ongkos
produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru lebih tinggi dari
yang dikeluarkan perusahaan lama.
6. Kelebihan Dan Kelemahan
Pasar Oligopoli
1. Kelebihan
pasar oligopoli
a.
Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan
terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik
membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan.
b.
Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian -
penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian tentang minat pembeli yang
banyak membeli dari perusahaan lain di banding dengan perusahaan kita , ini
merupakan penelitian untuk pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar
dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang
dimiliki.
c.
Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen
atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa saja dengan ketidak puasannya
seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan
produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan
bersikap baik dalam halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar
pembeli bersikap loyal dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan jenjang
waktu yang lama
.
d.
Adanya penerapan teknologi baru
Didalam pasar olihopoli
ini penerapan teknologi terbaru sangatlah bermanfaat, jika teknologi yang
semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli
produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan teknologi terbaru.
2.
Kelemahan pasar oligopoli
a.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
Dalam pasar oligopoli
ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan
yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak
mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang
banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh
pendapatan yang kecil.
b.
Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
Didalam pasar oligopoli
ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu menggambarkan
kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu
perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan harga,
itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli
sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
d.
Bisa timbul pemborosan
biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing
kurang Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akibat biaya
produksi yang besar namun pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan
yang kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga
kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa
boros? karena biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan
menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya
produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan
pemborosan.
d.
Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
Didalam pasar oligopoli
ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi , ini
dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar yang
mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang
minat dari pembeli
.
e.
Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru
Didalam pasar oligopoli
ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat pembeli yang
tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru
untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli
f.
Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah
monopoli jika sudah tidak ada yang mampu
bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli
perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin
produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini
berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak
peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain
yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan
ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang
belum di miliki oleh perusahaan ini.
7. Macam
– Macam Pasar Oligopoli
a. Oligopoli murni adalah menjual barang yang homogen. Biasanya
banyak
dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan
mentah atau merupakan praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik
b.
Oligopoli Diferensial adalah
menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir atau merupakan suatu bentuk praktek oligopoli
dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.
8. Hubungan
Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli
a.
Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar
oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini
kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang
harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi
tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk
persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama
juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,
yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan
efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama
b. Oligopoli
tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Persaingan
antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga dan
jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling
berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan
jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat
beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan
tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu
sebagai berikut :
1) Bila
terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar
harga jual produknya relatif lebih
murah dibandingkan dengan pesaingnya,
maka biasanya langkah
ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual produknya
2) Bila satu
perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah
produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan
diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau
menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.
3) Bila satu
perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada
penurunan harga ataupun
dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak
akan mengikutinya.
Contoh yang Berhubungan dengan
Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi
udara dan TELKOM
mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini
sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat
laun swasta mulai
masuk ke dalam
pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru
yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terja dinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industry telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terja dinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industry telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik. Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat
atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen
untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat
mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi
ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas.
Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler
sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang
mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan
tarif
cukup murah untuk
pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin
terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih
banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan
lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek
monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk
mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan
melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
9. Model Oligopoli
Begitu kompleksnya situasi
dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai model untuk
menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model yang
dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan
beberapa model oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom.
a. Model Permintaan Yang
Patah (Kinked Demand Model)
Model ini dikembangkan oleh
P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau ada produsen dalam pasar
oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan kehilangan langganan
karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun
sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan
menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang
lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para
produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat
memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan
harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi
tidak melakukan kolusi (kesepakatan).
b. Model Cournot (Cournot
Model)
Model Cournot yang disebut
juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli ekonomi
berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah
bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, ,aka perusahaan
tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya
akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua
perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat
satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total
output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.
a. Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di
pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm)
dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang
bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output
yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah
output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut
akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap
bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.
b. Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model)
Model perusahaan dominan adalah pengembangan
lebih lanjut dari model Stackelberg. Dalam model ini juga terdapat perusahaan
dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar serta perusahaan-perusahaan lain
sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-perusahaan pengikut
tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi seolah-olah
mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna. Dengan demikian
perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker),
yaitu akan menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin
dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan
tingkat harga.
10.
Dampak
Positif dan Negatif Pasar Oligopoli
a. Dampak Positif
Pasar Oligopoli
Ø Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi
yang
sangat berguna bahkan lebih baik dari monopoli.
Ø Oligopolis biasanya menggunakan
sebagian dari kentungan mereka
untuk Penelitian dan Pengembangan sehingga memberi dampak positif
bagi kemajuan teknologi
b.
Dampak Negatif Pasar Oligopoli
Ø Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess
profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
Ø Kemungkinan
adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC minimum.
Ø Kemungkinan adanya
"eksploitasi" terhadap
konsumen maupun buruh
seperti kasus monopoli.
Ø Ketegaran harga
(terutama ke bawah) sering dikatakan
menunjang adanya inflasi
yang kronis; dan ini merugikan
masyarakat secara makro
IV. PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
1.
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar
persaingan tak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan
karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan pasar sempurna
maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari strukturnya pasar monopolistik lebih
mendekati pada pasar persaingan sempurna (dicirikan dengan banyak perusahaan
yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang serius) tetapi
perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang
berbeda karakteristik.
Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak
produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated
product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang
menawarkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik
dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
Dalam pasar persaingan monopolistik
para konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik dari produk-produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan
yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya
perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai
contohnya perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda
fungsi, bentuk ataupun kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya
dengan merek, logo ataupun kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai
dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan seperti jangka
waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan
purna jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan,
kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh dari
komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Ciri-ciri pasar persaingan Monopolistik
1.
Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis
, terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak seperti yang
terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat
banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan
tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain.
Dengan kata lain perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga
mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan
dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
2.
Barangnya bersifat berbeda corak
Sifat ini merupakan sifat yang
sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan
mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar
persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh
karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan produk dari
masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak(different product) pada produk tersebut. Apabila kita lihat
secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita
dapat membedakan mana produk suatu
perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam
bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan
product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di
beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis
ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat
barang pengganti yang dekat.
3.
Perusahaan mempunyai sedikit
kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis
suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi di
bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang
dihasilkan bersifat berbeda corak (different
product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli
akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai
product perusahaan satu dan kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia
menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun
tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa
juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang
produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang tersebut,
karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah lama ia pakai ,
walaupun harganya relatif agak mahal.
4.
Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru
ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak
mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan
oleh:
1.
Karena modal yang diperlukan
relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
2.
Karena perusahaan itu harus
menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang
telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk
mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat
meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5.
Persaingan promosi penjualan sangat
aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis
harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan- perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu
perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga
tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak
pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh
barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat beda corak dengan barang yang sudah
tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk
mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan
harga ( non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain
adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang
terus menerus memberikan syarat penjualan yang menarik.
3. Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan
Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi
monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn
sempurna.
1.
Pemaksimuman keuntungan jangka
pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan
pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi
sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal pada jangka pendek.
2.
Pemaksimuman keuntungan jangka
panjang
Keuntungan yang melebihi normal
menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di
pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat
harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan
akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal
(MR<MC).
Disinilah letak ketidakefisienan
pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab ketidakefisienan pasar
persaingan monopolistik, yaitu:
a.
Harga jual masih lebih besar dari
biaya marjinal (P>MC)
b.
Kapasitas berlebih (Excess
Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan
keluar dari pasar. Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit
sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada
menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung
terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan normal. Dalam keadaan seperti ini
tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi yang
keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan
persaingan monopolistik.
4.
Corak Pasar Persaingan Monopolistik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pasar persaingan monopolistic itu berbeda dengan pasar persaingan sempurna
maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang ada terjadi
dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait
dalam corak pasar persaingan monopolistik.
1.
Efesiensi dan Diferensiasi Produksi
Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun
terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan
karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan.
Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan
produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasr persaingan
monopolistic akan berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang
dapat dengan jelas dibedakan dengan
hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan
keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan
keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi
produk mampu menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para
pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki banyak
pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.
2.
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan
yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena
dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan
yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat mendorong pada kegiatan
pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi
normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk
memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang
yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang
berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari pengembangan
teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
3.
Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga merujuk pada
upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik
lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga
bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan
dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan.
4.
Promosi Penjualan Melalui Iklan
Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan
membuat iklan merupakan suatu bagian penting dari usaha memasarkan hasil
produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk
tercapainya salah satu dari target-target berikut.
a.
Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk
yang dihasilkan.
Jenis iklan ini
biasanya digunakan perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya
yang baru.
b.
Memberi tahu konsumen bahwa produk yang
dihasilkan merupakan
produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
5.
Distribusi pendapatan
Banyaknya
produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan
distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu
menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini
akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika
banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang
produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena
keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan
kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
5.
Contoh Pasar Persaingan Monopolistik
Contoh pasar persaingan monopolistik
adalah:
Penjualan sepeda motor Honda dan
Yamaha
Sepeda motor keluaran Honda = irit
o Matic : Beat, Vario
o Bebek : Supra, Revo
o Sport : Megapro
Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga
o Matic : Mio, Xeon
o Bebek : Jupiter, Vega
o Sport : Skorpio
Di atas adalah salah satu contoh
pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha sama-sama produsen sepeda
motor. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang
berbeda. Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan
bakar yang digunakan. Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi.
Selanjutnya tergantung pilihan konsumen.
6.
Kelebihan
dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar persaingan monopolistik :
1. Banyaknya
produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini
relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kekurangan pasar monopolistik :
1. Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.
Pasar ini
mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.